Hasil buruk di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua mengharuskan Pengprov PASI Jatim berbenah. Regenerasi dilakukan. Salah satunya dengan menjaring atlet-atlet baru yang diproyeksikan tampik di PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Prestasi tim atletik Jatim di PON memang mengalami penurunan tajam. Kontingen Jatim menjadi juara umum di PON XVII 2012 di Riau dengan 9 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. Lalu meraih 4 emas, 9 perak, dan 3 perunggu di PON XIX 2016 lalu. Kalah telak dari DKI Jakarta yang mengoleksi 15 emas, 3 perank, dan 2 perunggu.
Jatim berada di titik nadir di PON XX 2021 di Papua. Dari total 46 emas yang diperebutkan, Jatim hanya dapat 3 emas 7 perak dan 3 perunggu. Jawa Barat (Jabar) menjadi yang terbaik dengan 11 emas dan 5 perak. Kemerosotan prestasi atletik ini harus segera diatasi. Sebab PON XXI Aceh-Sumut sudah di depan mata.
Regenrasi atlet menjadi salah satu fondasi atlet menuju PON Aceh-Sumut. Nah, Pengprov PASI Jatim memantau potensi atlet baru di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022 pada 29 Juni-2 Juli nanti. "Kami menerjunkan talent scouting di Porprov," ucap Catur Supriyanto, Ketua Harian PASI Jatim.
Catur yakin akan mendapatkan bakat-bakat terpendam dalam multievent dua tahunan tersebut. Apalagi Porprov akan diikuti seluruh kota dan kabupaten di Jatim. "Untuk atlet yang tidak turun di Porprov, akan kami pantau di Kejurnas di Jakarta," imbuh Catur.
Cabang olahraga atletik di Porprov VII 2022 akan dilangsungkan di Stadion Jember Sport Garden. Catur tidak menampik jika vennue pertandingan masih belum siap. Meski demikian, ia optimitis proses renovasi akan tuntas sebelum hari H.
"Lintasan lari sedang dikebut pengerjaannya agar bisa digunakan tepat waktu. Paling lambat Minggu ini sudah jadi. Saya juga berencana langsung ke Jember pada akhir Minggu ini untuk melihat perkembangannya," terang Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu. (*)
Foto: KONI Jatim