Tiga sprinter jagoan Jamaika kembali mendominasi perlombaan elit nomor 100 m pada seri Diamond League yang berlangsung di Eugene, Oregon, AS. Elaine Thompson Herah, Shelly-Ann Fraser-Pryce dan Shericka Jackson adalah bintang-bintang tersebut. Khusus bagi Thompson-Herah ia menahbiskan diri sebagai pemimpin dunia di nomor elit tersebut dengan 10,54 detik dalam perlombaan yang berlangsung Sabtu (21/8) waktu AS.
“Ini luar biasa. kembali mendapatkan personal best setelah Olimpiade,” ujar Thompson-Herah dilansir World Athletics. Hasil tersebut sangat berarti baginya, karena ia menganggap tugasnya adalah untuk memberikan inspirasi buat satu generasi. “Aku punya lebih banyak perlombaan, aku harus terus melakukan pekerjaan tersebut,” paparnya.
Catatan itu membuat dua kali juara Olimpiade nomor 100m tersebut kian mempertajam waktunya sebagai pemegang rekor nasional Jamaika. Sementara itu, peringkat kedua diamankan Fraser-Pryce atau yang kerap dipanggil “Mommy Rocket”. Saat ini berusia 35 tahun, tetapi ia membuktikan bisa tampil kompetitif bersama para juniornya. Adapun Jackson berhasil memastikan podium ketiga untuk memastikan all Jamaican winner.
“Menurutku rekornya sudah tercapai, karena aku berlari 10,5 (detik),” lanjut Thompson-Herah. Sementara itu, jagoan AS, Sha’Carri Richardson harus puas di peringkat kesembilan alias paling buncit. Ia hanya mampu mencatatkan waktu 11,14 detik.
Richardson harus terlempar dari persaingan Olimpiade Tokyo bulan lalu. Penyebabnya ia tersandung kasus penggunaan ganja saat menjalani trial bersama tim AS menjelang keberangkatan ke Tokyo. Richardson menjelaskan kembali berkompetisi menjadi hal yang ia nantikan. “Aku belum selesai!,” tegasnya. Richardson.
Di tempat yang sama, persaingan di nomor 200 m putri sepenuhnya menjadi milik Mujinga Kambundji dari Swiss. Ia mencatatkan waktu 22,11 detik, mengalahkan Gabrielle Thomas (AS) dan jagoan Inggris Dina Asher-Smith. Sedangkan, sprinter veteran Allyson Felix hanya mampu finis paling terakhir dengan catatan wakty 22,60 detik. (*)