Setahun terakhir, pandemi Covid-19 menggegerkan dunia. Tidak sedikit event olahraga khususnya lari harus dibatalkan, dan dijadwalkan ulang. Situasi tersebut membuat runners harus beradaptasi dengan normal baru. Salah satunya buat Carla Felany, pelari ultra yang kerap tampil di berbagai ajang di Indonesia.
Ia memilih berdamai dengan pandemi. Tetap berlatih dan menjaga kondisi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Perubahan pola latihan pun terpaksa ia lakukan di tengah suasana pandemi.
Misalnya, menurunkan intensitas latihan dan mengganti dengan berlatih di gym. “Di awal-awal pandemi tahun lalu saya memilih hanya latihan strength, indoor saja,” katanya kepada Mainlari.com
“Yang jelas adaptasinya nggak sesulit waktu setelah melahirkan,” kelakarnya. Carla baru memulai latihan secara normal ketika pemerintah mulai melonggarkan sekitar Juni 2020.
“Tetapi, ya kalau bisa latihan tetap sendiri,” lanjutnya. Ia tetap membawa masker, meskipun tidak digunakan saat berlatih. Baru setelah latihan, dan bertemu orang lain, masker wajib ia kenakan.
Penantian Carla untuk ikut serta dalam ajang lari cukup lama. Setelah empat bulan off dari race, ia kembali tampil pada ajang charity run Satu Kata Peduli pada Agustus tahun lalu. Ajang tersebut bersifat eksebisi dan terbatas untuk runners terpilih saja.
Carla merupakan spesialis pelari ultra. Di era pandemi Covid-19, tercatat ia sudah ambil bagian dalam tujuh event ultra run. Minimal jaraknya 50 kilometer. Tahun ini saja, ia sudah tiga kali turun. Yakni, di Run to Care Larantuka, Maumere, Ajang eksebisi Danau Lut Tawar, Takengon Aceh Tengah dan di Samarinda-Balikpapan. “Yang terpenting, protokol kesehatan tetap dijaga,” tegasnya. (*)