Sasha Zhoya menggebrak Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Nairobi Kenya dengan back-to-back rekor dunia U-20 di nomor lari gawang 110 m. Pada semifinal ia mencetak waktu 12,93 detik. Tetapi kejutan tidak berhenti sampai di situ, andalan Prancis itu kembali membuat rekor dunia dengan 12,72 detik di babak final yang berlangsung di Stadion Kasarani, Sabtu (21/8) waktu Kenya.
Prestasi Zhoya tersebut bukanlah suatu kebetulan. Ia lahir 19 tahun lalu di Subiaco, Australia, tetapi pemuda berdarah Zimbabwe itu memilih Prancis sebagai negara pada perlombaan atletik internasional. Secara postur, Zhoya punya tinggi 183cm dan berat 74 kg.
Sebelum menjuarai nomor lari gawang 110m pada Kejuaraan Dunia U-20 di Kenya, ia juga menjadi kampiun di Kejuaraan Eropa pada level yang sama. Selain itu, ia datang ke Nairobi sebagai unggulan dan pemimpin dunia untuk nomor perlombaan yang ia ikuti. “Aku senang, bisa menunjukkan kepada semua bahwa kemarin (Jumat) bukanlah (rekor) kebetulan,” katanya.
Upayanya mempertajam waktu dari babak semifinal ke final membuat Zhoya tampil sebagai bintang potensial untuk bersaing di level senior. “Ini adalah medali (Kejuaraan) dunia pertamaku,” terangnya. Ia datang ke Nairobi dengan misi untuk melengkapi medali emas yang diraihnya pada Kejuaraan Eropa di Estonia tahun ini.
Sementara itu, medali perak menjadi milik pelari Jamaika Vashaun Vascianna dengan 13,25 detik. Sedangkan Jakub Szymanski dari Polandia mengamankan peringkat ketiga dengan catatan waktu 13,43 detik.
Di sektor putri, Ackera Nugent dari Jamaika menjadi kampiun dengan 12,95 detik. Disusul Anna Maria Millend (Estonia) 13,45 detik, sedangkan peringkat ketiga menjadi milik Anna Toth (Hungaria). Juara Eropa U20 Ditaji Kambundji (Swiss) harus didiskualifikasi lantaran tersandung pada gawang keempat.