Jacobs Membawa Italia Berjaya

| Penulis : 

Lamont Marcell Jacobs Jr menjadi sprinter Italia pertama yang mampu mendulang medali emas nomor 100 meter putra pada ajang Olimpiade. Pria berkepala pelontos tersebut mencetak waktu 9.80 detik di Stadion Nasional Jepang (1/8). Ia mengalahkan pelari Amerika Serikat (AS), Fred Kerley (9,84 detik) dan Andre De Grasse dari Kanada (9,89 detik).

Sejak kali pertama berlangsung pada Olimpiade 1896 Athena, Yunani. Italia baru kali ini mendulang medali emas di nomor favorit atletik. “Ini seperti mimpi, luar biasa,” ujar Jacobs dilansir World Athletics. Pria blasteran AS-Italia itu tercatat sebagai pemegang rekor nasional lari 100m Italia.

Selepas Usain Bolt meninggalkan lintasan lari, sejumlah sprinter digadang-gadang bakal menjadi penguasa lintasan. Tetapi, semua prediksi tidak terwujud. Bahkan,Trayvon Bromell jagoan AS yang menjadi favorit dan nomor 1 dunia sebelum Olimpiade gagak lolos ke babak final.

Tidak banyak yang memprediksi Jacobs bakal muncul sebagai penerus Bolt di podium pertama Olimpiade. Bahkan, para pesaingnya pun tidak melihat Jacobs sebagai ancaman serius. “Sesungguhnya aku tidak banyak mengetahui tentang dia (Jacobs),” kata Kerley.

“Aku tidak mengira. Menurutku, pesaing utamaku adalah pelari AS, tetapi dia muncul, dan melakukan dengan baik,” timpal De Grasse. Prestasi Jacobs sekaligus membuatnya menjadi pelari Eropa pertama yang memenangi nomor 100m Olimpiade sejak pelari Inggris Linford Christie pada 1992.

Di nomor sprint, Jacobs adalah pelari kedua Italia yang mampu mendulang medali emas. Yakni, setelah Pietro Mennea di nomor 200m putra pada Olimpiade 1980 silam. Untuk catatan waktunya ia adalah pelari tercepat di nomor 100m, selain pelari yang berasal dari AS dan Jamaika.

Nama Jacobs memang tidak familier di nomor sprint dunia. Tidak banyak yang mengetahui kisah pelari berusia 26 tahun tersebut. Jacobs adalah putra dari Lamont Marcell Jacobs Sr dan Viviana Masini (Italia). Ayahnya adalah seorang tentara AS, dan bertemu ibunya saat bertugas di Vicenza, Italia. Keduanya memutuskan menikah lalu pindah ke Fort Bliss, El Paso Texas.

Tiga tahun berikutnya, Jacobs lahir. Namun, saat usianya tiga bulan, ayahnya mendapat tugas ke Korea Selatan. Sedangkan Jacobs dan ibunya kembali ke Italia. Saat usianya menginjak enam bulan, kedua orang tuanya memutuskan berpisah.

Meskipun ia adalah blasteran, Jacobs menegaskan bahwa ia adalah seorang Italia sejati. Menurutnya, hanya ototnya yang memiliki jejak orang Amerika. Pada 2010, ia memperoleh kewarganegaraan Italia. Jacobs mulai mewakili Italia saat usianya 18 tahun pada 2012. (*)

Populer

Tips Latihan untuk Memperkuat Tendon Achilles dan Otot Betis
51 Lagu yang Cocok Temenin Kamu Berlari Biar Lebih Semangat
5 Tips Keamanan yang Perlu Diperhatikan Pelari Wanita
PASI Jatim Terjunkan Talent Scouting di Porprov VII
Standard Chartered Singapore Marathon Kembali Hadir dengan Skala Besar
Zohri Terhenti di Putaran Pertama
Pelari Aceh Sampai Papua Rayakan Sumpah Pemuda Berlari 5.824 KM
Gencarkan Promosi Lewat Road to Maybank Bali Marathon 2022
Berlari Secara Rutin Dapat Menunda Penuaan Dini
Sapwa Sabet Emas Kedua