Kasus doping pada cabor atletik masih sulit dibendung. Lagi-lagi masalah menimpa para pelari jarak jauh dari benua Afrika, khususnya dari Kenya. Tercatat, lebih dari 60 atlet Kenya dijatuhi sanksi dalam lima tahun terakhir, karena masalah doping.

Kali ini, pelari putri veteran Kenya Florence Jepkosgei Chepsoi tidak bisa mengelak lagi. Ia dijatuhi hukuman layanan sosial selama satu tahun setelah terbukti memalsukan dokumen pembelaan atas kasus tuduhan doping yang menimpanya beberapa tahun lalu.

Ia menjadi atlet Kenya pertama yang dinyatakan bersalah di pengadilan pidana. Vonis dijatuhkan hakim dalam persidangan di Eldoret, menyusul penyelidikan yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2016, pelari maraton berusia 36 tahun itu dijatuhi sanksi larangan tampil selama dua tahun pada 2017 karena obat peningkat performa, Prednisolone. Ia dinyatakan bersalah, pasca memberikan rekam medis palsu dari Rumah Sakit Uasin Gishu Eldoret saat menjalani persidangan di Pengadilan Olahraga Kenya.

“Rumah Sakit distrik Uasin Gishu mengonfirmasi bahwa dokumen medis tersebut telah dipalsukan,”sebut Asosiasi Anti Doping Kenya (ADAK) dilansir First Post.

Dari catatan World Athletics, Chepsoi kali terakhir turun pada Jakarta Marathon 2019. Ia menjadi runner up pada kategori full marathon putri setelah mencetak waktu 2 jam, 42 menit 4 detik. Ia kalah dari  rekan sekompatriotnya, Peninah Jepkoech Kigen, terpaut  kurang dari 2 menit. (*)

Populer

51 Lagu yang Cocok Temenin Kamu Berlari Biar Lebih Semangat
Tips Latihan untuk Memperkuat Tendon Achilles dan Otot Betis
Gencarkan Promosi Lewat Road to Maybank Bali Marathon 2022
5 Tips Keamanan yang Perlu Diperhatikan Pelari Wanita
Zohri Terhenti di Putaran Pertama
Sapwa Sabet Emas Kedua
Standard Chartered Singapore Marathon Kembali Hadir dengan Skala Besar
McLaughlin Ikuti Jejak Warholm Ciptakan Rekor Dunia
Pelari Aceh Sampai Papua Rayakan Sumpah Pemuda Berlari 5.824 KM
PASI Jatim Terjunkan Talent Scouting di Porprov VII